DI SISI lain, bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan sejak lama oleh banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas.
Banyak penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit. Seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkitis, tekanan darah tinggi, impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin. Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari second hand-smoke, yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok atau biasa disebut juga dengan perokok pasif.
Tidak mengherankan disebut bahaya karena dalam sebatang rokok mengandung tidak kurang dari 4.000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri atas komponen gas (85 persen) dan partikel (15 persen). Komponen gas asap rokok adalah karbon monoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida, dan formaldehid. Adapun partikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol, dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi dan menimbulkan kanker (karsinogen).
Akibat kronik yang paling gawat dari penggunaan nikotin adalah ketergantungan. Sekali seseorang menjadi perokok, akan sulit mengakhiri kebiasaan itu, baik secara fisik maupun psikologis. Merokok menjadi sebuah kebiasaan yang kompulsif, dimulai dengan upacara menyalakan rokok dan mengembuskan asap yang dilakukan berulang-ulang.
Karena sifat adiktifnya (membuat seseorang menjadi ketagihan), rokok dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM IV) dikelompokkan menjadi nicotine related disorders. Sementara, organisasi Kesehatan sedunia (WHO) menggolongkannya sebagai bentuk ketagihan. Proses farmakologis dan perilaku yang menentukan ketagihan tembakau sama dengan proses yang menimbulkan ketagihan pada obat, seperti heroin dan kokain.
Selama ini, yang tidak disadari seorang perokok tersebut adalah efek dari hanya satu batang rokok.Menurut penelitian yang digarap Dr Vincent Sorrell, ahli jantung dari East Carolina University,Amerika Serikat, satu kali isapan rokok langsung memengaruhi fungsi jantung.
Dalam penelitiannya, dia mengumpulkan orang-orang yang bukan perokok konstan atau bukan perokok aktif. Aliran darah yang keluar dari paru-paru dan jantung orang-orang tersebut kemudian dipelajari dan dicatat. Mereka lalu diminta untuk memilih mengunyah permen karet nikotin atau merokok satu batang. Setelah itu, aliran darah mereka kembali dipelajari.
Hasilnya, rata-rata orang yang memilih rokok ketimbang permen karet mengalami perubahan arus aliran darah. “Fungsi jantung orang-orang yang merokok satu batang tersebut juga mulai mengalami kerusakan,” kata Sorrel. Penelitian ini bisa menjadi masukan bagi para remaja atau kaum muda yang kerap berpikir bahwa efek rokok baru akan muncul puluhan tahun ke depan.
Jumlah perokok, terutama perokok remaja dewasa ini terus bertambah, khususnya di negaranegara berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Bahkan, WHO telah memberikan peringatan bahwa dalam dekade 2020-2030 tembakau akan membunuh 10 juta orang per tahun, 70 persen di nya terjadi di negaranegara berkembang.
(Koran SI/Koran SI/tty)
Sumber: okezonecom
No comments:
Post a Comment