Alkisah, ada seorang nenek yang biasa berjualan rempah-rempah di pasar. Untuk pergi ke pasar, ia harus melewati jalanan sepi di tengah hutan.
Suatu hari, di tengah perjalanan ia dihadang oleh seorang pemuda berandalan setengah mabuk yang hendak merampok dan memerkosa dirinya.
Ketika pemuda itu sudah siap hendak meringkus sang nenek, ia pun berkata lantang, "Tunggu dulu! Kau mau memerkosa aku?! Silakan aja. Tapi, saya mau perlihatkan sesuatu dulu."
Si nenek lantas mengambil sebuah buah kemiri yang masih ada kulitnya di bakul. Ia buka celananya lantas ia masukkan buah kemiri yang kulitnya terkenal keras itu ke dalam alat kelaminnya.
"Nih, lihat!" seru si nenek sambil mengambil ancang-ancang dan mengeluarkan tenaga dalamnya. "Huh!" teriak si nenek dengan lantang. Kulit kemiri itu pun pecah berjatuhan dari alat kelaminnya.
"Lho? Kulit kemiri yang segitu keras aja bisa pecah," sergah sang berandal ketakutan. "Gimana 'burung' gue?!" Ia pun akhirnya lari tunggang-langgang. Ternyata yang ia hadapi adalah seorang nenek sakti.
Sumber : Ketawa.com
Suatu hari, di tengah perjalanan ia dihadang oleh seorang pemuda berandalan setengah mabuk yang hendak merampok dan memerkosa dirinya.
Ketika pemuda itu sudah siap hendak meringkus sang nenek, ia pun berkata lantang, "Tunggu dulu! Kau mau memerkosa aku?! Silakan aja. Tapi, saya mau perlihatkan sesuatu dulu."
Si nenek lantas mengambil sebuah buah kemiri yang masih ada kulitnya di bakul. Ia buka celananya lantas ia masukkan buah kemiri yang kulitnya terkenal keras itu ke dalam alat kelaminnya.
"Nih, lihat!" seru si nenek sambil mengambil ancang-ancang dan mengeluarkan tenaga dalamnya. "Huh!" teriak si nenek dengan lantang. Kulit kemiri itu pun pecah berjatuhan dari alat kelaminnya.
"Lho? Kulit kemiri yang segitu keras aja bisa pecah," sergah sang berandal ketakutan. "Gimana 'burung' gue?!" Ia pun akhirnya lari tunggang-langgang. Ternyata yang ia hadapi adalah seorang nenek sakti.
Sumber : Ketawa.com